Sabtu, 16 Agustus 2008

NILAI-NILAI PSIKOLOGIS MEMBACA AL-QUR’AN

A. Pengertian Al-Qur’an

Arti Al-Qur’an menurut pendapat yang paling kuat seperti yang dikemukakan Dr. Subhi Al Salih berarti ‘bacaan’, asal kata qara`a. Kata Al-Qur’an itu berbentuk masdar dengan arti isim maf’ul yaitu maqru` (dibaca). Adapun definisi Al-Qur’an adalah: “Kalam Allah swt. yang merupakan mu’jizat yang diturunkan (diwahyukan) kepada nabi Muhammad saw. dan ditulis di mushaf dan diriwayatkan dengan mutawatir serta membacanya adalah ibadah.”
Dalam Tafsir Munir, Wahbah Bin Al-Musthafa Al-Zuhaili mendefinisaikan pengertian Al-Qur’an sebagai berikut: “ Al-Qur’an لdalah kitab Allah yang melemahkan, yang diturunkan lepada Nabi Muhammad SAW dengan lafad Bahasa Arab, yang tertulis dalam lembaran-lembaran, membacanya dianggap Ibadah, yang dipindahkan dengan mutawatir, dimulai dengan surat Al Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas.

B. Adab Dan Tata Krama Dalam Membaca Al-Qur’an

Membaca Al-Qur’an merupakan salah satu bentuk komunikasi manusia kepada Allah. Karenanya, dalam membaca dan bertadarus Al-qur’an terdapat beberapa tata krama, antara lain:
· Menggosok gigi terlebih dahulu;
· Bersuci/ mensucikan diri dari hadst besar dan kecil;
· Membaca di tempat yang bersih;
· Mengahdap kiblat;
· Membaca istiadzah;
· Membaca basmalah;
· Khusu’ membaca dan merenungi maknanya;
· Membaca seraya menangis;
· Membaca secara tartil, tidak membaca terlalu cepat, boleh menggunakan qiroah
· Tidak boleh menggunakan bahasa selain Arab.

C. Waktu Membaca Al-Qur’an

Pada hakikatnya tidak ada waktu yang makruh untuk membaca/meditasi Al-Qur’an, hanya saja memang ada beberapa dalil yang menerangkan bahwa ada waktu-waktu yang lebih utama dari waktu-waktu yang lainnya untuk membaca Al-Qur’an. Waktu-waktu tersebut adalah:
1. Dalam sholat
An-Nawawi berkata; ‘waktu-waktu pilihan yang paling utama untuk membaca Al-Qur’an ialah dalam sholat.’ Al Baihaqi meriwayatkan dalam asy Syu’ab dari Ka’ab r.a. ia berkata: “Allah telah memilih negeri-negeri, maka negeri-negeri yang lebih dicintai Allah ialah negeri al Haram (Mekkah). Allah telah memilih zaman, maka zaman yang lebih dicintai Allah ialah bulan-bulan haram. Dan bulan yang lebih dicintai Allah ialah bulan dzulhijjah. Hari-hari bulan Dzulhijjah yang lebih dicintai Allah ialah sepuluh hari yang pertama. Allah telah memilih hari-hari, maka hari yang lebih dicintai Allah ialah hari Jum?at. Malam-malam yang lebih dicintai Allah ialah malam Qadar. Allah telah memilih waktu-waktu malam dan siang, maka waktu yang lebih dicintai Allah ialah waktu-waktu sholat yang lima waktu. Allah telah memilih kalam-kalam (perkataan), maka kalam yang dicintai Allah adalah lafadz ‘La ilâha illallâh wallâhu akbar wa subhanallâhi wal hamdulillâh.“
2. Malam hari
Waktu yang paling utama untuk membaca Al-Qur’an selain waktu sholat adalah waktu malam, Allah menegaskan, “Di antara Ahli Kitab itu ada golongan yang berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud (sholat).” (QS. Ali Imron 3:113). Waktu malam ini pun dibagi menjadi 2, yaitu: antara waktu Maghrib dan Isya dan bagian malam yang terakhir.
3. Setelah Subuh
Waktu subuh adalah waktu saat fikiran manusia masih segar, karena sudah beristirahat di malam hari. Embaca Al-Qur’an waktu subuh akan menambah kesegaran fikiran.
D. Fungsi-Fungsi Al-Qur’an
Mengenai apa saja fungsi-fungsi yang dimiliki oleh Al-Qur’an, Al Qur’an menjelaskan sebagaiman yang dikandungnya berupa hal-hal yang dicantumkan berikut ini: 1). Petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa (2:2/5), Membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya (3:4) . 3). Bukti kebenaran dari Allah (4:174). 4). Agar menyembah Allah (11:2). 5) Agar menggunakan akal (12:2). 6). Memberi penjelasan (15:1). 7) melapangkan dada, memberi peringatan dan pelajaran mukmin (7:2), serta masih banyak lagi fungsi Al-Qur’an yang lain.
E. Nilai-Nilai Psikologis Membaca Al-Qur’an
1. Pengaruh Al-Qur’an terhadap ketentraman jiwa
Tidaklah manusia mendapat kebahagiaan tanpa adanya ketentraman jiwa, dan tidak akan mendapatkan ketentraman jiwa tanpa adanya ketenangan hati.
Setiap ketenagangan jiwa dan hati akan membawa kebahagiaan yang merupakan angan-angan bagi setiap manusia dan Sesuatu yang dicita-citakannya. Kebahagiaan yang dimaksud adalah kebahagiaan yang sebangsa ruh yang sempurna serta dapat menumbuhkan angan-angan, ridho, berbuah ketentraman dan ketenangan, kesentosaan jiwa, dan ruh menjadi nyata bagi manusia.
Ketentraman hati tidak dapat diperoleh dengan mudah. Sebab semenjak manusia dilahirkan hingga wafat selalu diliputi oleh kegelisahan, ketakutan, kesempitan, beberapa perkara yang membingungkan, keraguan dan kebimbangan. Hanya undang-undang Islam yang dapat menjadi penegak atau tonggak dasar untuk menjaga manusia dari hal-hal tersebut. Undang-undang tersebut merupakan sebuah pegangan yang luhur yang dapat memberikan rasa aman dengan dasar iman yang kokoh. Sesungguhnya kita mampu sampai pada Iman ini berkat rahmat Allah SWT dan sunnah Rasulullah. Rahmat Allah tersebut adalah Al-Qur’an yang mulia yang dapat menunjukkan kita kepada jalan keselamatan.
Dalam kehidupan kita sehari-hari Al-Qur’an dapat dijadikan undang-undang agar kita dapat mengapai nikmat-Nya. Sunguh Al-Qur’an telah membantu jiwa manusia dengan bantuan yang sempurna, yaitu bantuan yang dapat memberikan manusia pengetahuan yang benar dari jiwa yang tenang dan menjadi penyembuh tanpa menggunakan obat, yaitu hanya dengan tabiat manusia. Ini adalah cara Al-Qur’an yang mulia memberikan pertolongan terhadap jiwa manusia, pertolongan ini akan kembali manusia yang mendapat hidayah petunjuk, jalan dan kebaikan. Maka sesungguhnya Al-Qur’an yang mulia telah menjelaskan kepada kita tentang banyak hal dari beberapa ayat, yaitu tentang perkara-perkara iman yang penting bagi manusia. Sesuatu yang diperbaharui Iman yaitu menebar tanda-tanda kesentosaan dan ketenangan dalam tabiat manusia. Dengan dinisbatkan pada Allah, orang yang beriman adalah orang baik yang mendapat petunjuk dengan memaksimalkan pengaruh Al-Qur’an dengan memantapkan jiwa kepada Allah. Karena itu, saat orang-orang mukmin mengalami beberapa kesulitan dan ujian, maka sesungguhnya Al-Qur’an akan menanggungnya, yaitu dengan cara menghilangkan keraguan dalam dirinya, beberapa perkara yang pedih, menyakitkan, rasa takutnya dapat terganti dengan rasa aman selamat, kesulitannya dapat diganti dengan keberuntungan dan kenyamanan.
Sesungguhnya Al-Qur’an yang mulia akan memberikan jawaban kepada manusia atas segala sesuatu yang ada di dalam pikirannya dari beberapa perkara dunia dan akhirat.
Dari pengertian yang lalu menjadi jelas bahwa Al-Qur’an memiliki pengaruh yang besar dalam ketentraman diri dan tidak akan menjadi nyata sebuah kebahagiaan yang hakiki bagi manusia kecuali dalam perasaannya terdapat kesentosaan dan keamanan. Ia tidak akan merasakan sentosa kecuali dengan rahmat Allah. Wajib bagi kita berpegang teguh dengan kitab Allah dan mengikutinya serta memikirkan ayat-ayatnya.
Dr. Al-Qadhi, melalui penelitiannya yang panjang dan serius di Klinik Besar Florida Amerika Serikat, berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat Alquran, seorang Muslim, baik mereka yang berbahasa Arab maupun bukan, dapat merasakan perubahan fisiologis yang sangat besar. Penurunan depresi, kesedihan, memperoleh ketenangan jiwa, menangkal berbagai macam penyakit merupakan pengaruh umum yang dirasakan orang-orang yang menjadi objek penelitiannya. Penemuan sang dokter ahli jiwa ini tidak serampangan. Penelitiannya ditunjang dengan bantuan peralatan elektronik terbaru untuk mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Dari hasil uji cobanya ia berkesimpulan, bacaan Alquran berpengaruh besar hingga 97% dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit.
Penelitian Dr. Al Qadhi ini diperkuat pula oleh penelitian lainnya yang dilakukan oleh dokter yang berbeda. Dalam laporan sebuah penelitian yang disampaikan dalam Konferensi Kedokteran Islam Amerika Utara pada tahun 1984, disebutkan, Alquran terbukti mampu mendatangkan ketenangan sampai 97% bagi mereka yang mendengarkannya.
Kesimpulan hasil uji coba tersebut diperkuat lagi oleh penelitian Muhammad Salim yang dipublikasikan Universitas Boston. Objek penelitiannya terhadap 5 orang sukarelawan yang terdiri dari 3 pria dan 2 wanita. Kelima orang tersebut sama sekali tidak mengerti bahasa Arab dan mereka pun tidak diberi tahu bahwa yang akan diperdengarkannya adalah Al-Qur’an. Penelitian yang dilakukan sebanyak 210 kali ini terbagi dua sesi, yakni membacakan Alquran dengan tartil dan membacakan bahasa Arab yang bukan dari Al-Qur’an. Kesimpulannya, responden mendapatkan ketenangan sampai 65% ketika mendengarkan bacaan Alquran dan mendapatkan ketenangan hanya 35% ketika mendengarkan bahasa Arab yang bukan dari Al-Qur’an.
Al-Quran memberikan pengaruh besar jika diperdengarkan kepada bayi. Hal tersebut diungkapkan Dr. Nurhayati dari Malaysia dalam Seminar Konseling dan Psikoterapi Islam di Malaysia pada tahun 1997. Menurut penelitiannya, bayi yang berusia 48 jam yang kepadanya diperdengarkan ayat-ayat Alquran dari tape recorder menunjukkan respons tersenyum dan menjadi lebih tenang. Sungguh suatu kebahagiaan dan merupakan kenikmatan yang besar, kita memiliki Alquran. Selain menjadi ibadah dalam membacanya, bacaannya memberikan pengaruh besar bagi kehidupan jasmani dan rohani kita. Jika mendengarkan musik klasik dapat memengaruhi kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosi (EQ) seseorang, bacaan Alquran lebih dari itu. Selain memengaruhi IQ dan EQ, bacaan Alquran memengaruhi kecerdasan spiritual (SQ).
Mahabenar Allah yang telah berfirman, “Dan apabila dibacakan Alquran, simaklah dengan baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat” (Q.S. 7: 204).
“Dan Kami telah menurunkan dari Alquran, suatu yang menjadi penawar (obat) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Alquran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian” (Q.S.17:82).
2. Memperkuat Hafalan dan Mempertajam kecerdasan
Walaupun tidak dibarengi dengan data ilmiah, Syaikh Ibrahim bin Ismail dalam karyanya Ta’lim al Muta’alim halaman 41, sebuah kitab yang mengupas tata krama mencari ilmu berkata, “Terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan seseorang kuat ingatan atau hafalannya. Di antaranya, menyedikitkan makan, membiasakan melaksanakan ibadah salat malam, dan membaca Alquran sambil melihat kepada mushaf”. Selanjutnya ia berkata, “Tak ada lagi bacaan yang dapat meningkatkan terhadap daya ingat dan memberikan ketenangan kepada seseorang kecuali membaca Al-Qur’an”.
“Ingatlah, hanya dengan berdzikir kepada Allah-lah hati menjadi tentram” (Q.S. 13: 28).
3. Unsur Meditasi Al Qur’an
Kitab ini, tentu saja bukanlah sebuah buku sains ataupun buku kedokteran, namun Al-Qur’an menyebut dirinya sebagai ‘penyembut penyakit’, yang oleh kaum Muslim diartikan bahwa petunjuk yang dikandungnya akan membawa manusia pada kesehatan spiritual, psikologis, dan fisik.
Kesembuhan menggunakan Al-Qur’an dapat dilakukan dengan membaca, berdekatan dengannya, mendengarkan orang yang membacanya. Membaca, mendengar, memperhatikan dan berdekatan dengannya ialah bahwasanya Al-Qur’an itu dibaca di sisi orang yang sedang menderita sakit sehingga akan turun rahmat kepada mereka. Allah saw menjelaskan,“Dan apabila dibacakan Al-Qur’an, maka dengarkanlah baik-baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.” (QS. Al A’raf: 204).
Menurut Ismail, salah satu unsur yang dapat dikatakan meditasi dalam Al-Quran adalah: 1). Auto sugesti 2). Relaksasi dalam hukum-hukum bacaan yaitu waqaf.
1) Aspek Auto Sugesti
Al-Qur’an merupakan kitab suci umat Islam yang berisikan firman-firman Allah. Banyak sekali nasihat-nasihat, berita-berita kabar gembira bagi orang yang beriman dan beramal sholeh, dan berita-berita ancaman bagi mereka yang tidak beriman dan atau tidak beramal sholeh. Maka, Al-Qur’an berisikan ucapan-ucapan yang baik, yang dalam istilah Al-Qur’an sendiri, ahsan al-hadits. Kata-kata yang penuh kebaikan sering memberikan efek auto sugesti yang positif dan yang akan menimbulkan ketenangan. Platonov telah membuktikan dalam eksperimennya bahwa kata-kata sebagai suatu Conditioned Stimulus (Premis dari Pavlov) memang benar-benar menimbulkan perubahan sesuai dengan arti atau makna kata-kata tersebut pada diri manusia. Pada eksperimen Plotonov, kata-kata yang digunakan adalah tidur, tidur dan memang individu tersebut akhirnya tertidur. Pikiran dan tubuh dapat berinteraksi dengan cara yang amat beragam untuk menimbul kan kesehatan atau penyakit. Zakiah Daradjat mengatakan bahwa sembahyang, do’a-do’a dan permohonan ampun kepada Allah, semuanya merupakan cara-cara pelegaan batin yang akan mengembalikan ketenangan dan ketentraman jiwa kepada orang-orang yang melakukannya.
2) Relaksasi pada Aspek Waqof
Al-Qur’an adalah sebuah kitab suci yang mempunyai kode etik dalam membacanya. Membaca Al-Qur’an tidak seperti membaca bacaan-bacaan lainnya. Membaca Al-Qur’an harus tanpa nafas dalam pengertian sang pembaca harus membaca dengan sekali nafas hingga kalimat-kalimat tertentu atau hingga tanda-tanda tertentu yang dalam istilah ilmu tajwid dinamakan waqaf. Jika si pembaca berhenti pada tempat yang tidak semestinya maka dia harus membaca ulang kata atau kalimat sebelumnya. Waqof artinya berhenti di suatu kata ketika membaca Al-Qur’an, baik di akhir ayat maupun di tengah ayat dan disertai nafas. Mengikuti tanda-tanda waqof yang ada dalam Al-Qur’an, kedudukannya tidak dihukumi wajib syar’i bagi yang melanggarnya. Walaupun jika berhenti dengan sengaja pada kalimat-kalimat tertentu yang dapat merusak arti dan makna yang dimaksud, maka hukumnya haram. Jadi cara membaca Al-Qur’an itu bisa disesuaikan dengan tanda-tanda waqaf dalam Al-Qur’an atau disesuaikan dengan kemampuan si pembaca dengan syarat bahwa bacaan yang dibacanya tidak berubah arti atau makna.
REFERENSI
· Abi Zakariya Yahya bin Syarifudin An Nawawi Assyafi’i. Al Tibyan fi Adabi Hamalati Al-Qur’an. Penerbit Hidayah: Surabaya
· Blog pada WordPress.com.
· http://musiconlinecairo.multiply.com/journal/item/34
· Saad Riyadh, Ilmu An Nafs Fi Al-Qur’an Al Karim. Muassah Iqro’: 2004.
· Wahbah Al Musthafa Al Zuhaili, Tafsir Al Munir


Tidak ada komentar: